Selamat malam sahabat blog sudah
lama saya tidak menyapa kalian dengan tulisan-tulisan saya.
Pada hari ini saya ingin berbagi
postingan saya tentang “kepadatan penduduk”
Tema ini mungkin tidak asing lagi
bagi kalian semua apalagi saya akan membahas seputar kota DKI Jakarta.
Saya mengenal kota jakarta sejak
saya masih balita dan saya lahir pun di kota Jakarta, ya bisa dikatakan kalau
saya ini warga Jakarta,namun sewaktu saya duduk di bangku sekolah dasar saya
sekeluarga pindah ke daerah jabodetabek, yakni Bekasi Jawa Barat.
Kota Jakarta memang sangat terkenal
diseluruh dunia, jelas saja Jakarta adalah ibu kota dari negara kita yaitu
Indonesia. Selain karena dikenal sebagai ibu kota, Jakarta juga terkenal dengan
berbagai macam budayanya, seperti ondel-ondel serta Jakarta juga terkenal
dengan makanan khasnya yaitu roti buaya, kerak telor, dan lain-lain.
Jakarta adalah pusatnya
pemerintahan,bahkan menjadi pusatnya trend, banyak apartemen,hotel, gedung
pemerintahan sampai masih ada kendaraan tahun 1960-1970 an ada di Jakarta sebut saja bemo dan bajaj.
Jakarta terbagi menjadi lima bagian
yakni jakarta timur,selatan,utara,barat, pusat. Jakarta dipimpin oleh seorang
kepala daerah yaitu seorang Gubernur, Gubernur bertugas membuat peraturan
daerah yang dibantu oleh DPR.
Gubernur DKI Jakarta saat ini
dipimpin oleh bapak JOKOWI beliau bersama wakilnya yakni bapak Basuki
TjahyaPurnama atau sering yang disapa AHOK begitu mendapat hati dikalangan
masyarakat karena mereka dianggap telah mampu mengatasi berbagai macam
permasalahan di Jakarta khususnya di dunia pendidikan, saat ini anak-anak tak
perlu khawatir tentang pendidikan karena di daerah Jakarta sudah dicanangkan
wajib belajar 12 tahun, namun bukan hanya inilah masalah yang dihadapi oleh
Jakarta, salah satu yang akan kita bahas adalah “KEPADATAN PENDUDUK di DKI”????
Masalah ini dari tahun ke tahun
menjadi pokok utama di setiap kota, kepadatan menimbulkan banyak permasalahan salah
satu yang sangat saya benci adalah kemacetan, pagi siang bahkan hingga malam
jakarta tak pernah sepi dengan aktifitas kendaraan. Kepadatan penduduk di
daerah ibu kota memang cukup sulit untuk diatasi, banyak warga daerah yang
menganggap bahwa hidup di Jakarta bisa merubah nasib menjadi lebih baik, namun
hal ini justru mempersulit pemerintah. Banyak lahan yang digunakan untuk tempat
penginapan seperti hotel dan apartemen, ini merupakan daya tarik warga daerah
bahkan asing untuk bisa tinggal di Jakarta. Bagi mereka yang berpenghasilan
rendah serta tak punya biaya mereka rela tinggal dipinggiran kali sampai
pinggiran rel kereta, namun mereka tak memperdulikan dampak yang terjadi akibat
perilaku mereka, mereka tak perduli berapa banyak mereka membuang limbah rumah
tangga mereka ke bantaran kali hingga sampah plastik yang menyebabkan banjir
pun mereka tak peduli, hal ini yang menjadi tugas berat pemerintah yaitu
merapikan daerah bataran kali hingga terlihat lebih asri dan bersih.
Menurut saya pribadi hal kecilah
terlebih dulu yang dibereskan sebelum ke hal-hal yang lebih berat.
Sebenernya maslah kepadatan
penduduk bisa diatasi namun membutuhkan kerja sama di semua pihak baik
pemerintah maupun masyarakatnya itu sendiri.
Berikut adalah menurut pendapat
saya cara mengatasi kepadatan penduduk di DKI Jakarta:
Cara Penanggulangan Kepadatan Penduduk
Adapun kebijakan dan usaha pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk yaitu:
1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi masalah jumlah penduduk, yaitu:
a). Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
c). Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.
2. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
a). Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.
b). Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
c). Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus.
Berikut ini adalah postingan saya
pada malam hari ini selebihnya saya minta maaf bila ada kekurangan.
Terima kasih
Sekian J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar